6.2.12

Imperialisme #Sejarah

Iseng, disaat lagi belajar sejarah, lusa ulangan. tentang imperialisme di Indonesia. Ini ceritanya lagi mendongeng, ngulang lagi sambil nginget-nginget, apa aja yang udah pernah Bu Sulis ceritain. Jadi maaf ya kalo nggak lengkap, murni nih soalnya 100% ngandalkan ingetan otak doang. haha. 
Cerita di kelas dimulai dengan sejarah kolonialisme dan imperialisme. Bu Sulis, bertanya tentang apa bedanya kolonialisme dan imperialisme. Sebenarnya keduanya hampir sama, tapi sejarah keduanya berbeda.
Kolonialisme itu sudah ada sejak kekaisaran Yunani ada. Ada 4 koloni, atau negara kota yang besar di Yunani pada masa itu. Pokoknya, tiap koloni itu berusaha mencari daerah lain untuk dijadikan apa ya, semacam daerah kekuasaan gitu.
Nah kalau imperialisme itu muncul pas jaman kekaisaran Romawi. Romawi itu kekaisaran terbesar pada jamannya. Menguasai 3 benua (karena saat itu memang Amerika dan Australia belum ditemukan). Dan cara memperluas kekuasaannya itu ya dengan melakukan ekspansi atau peperangan. Saat itu, Romawi menganggap, bahwa Raja mereka itu dewa, yang mereka anggap Tuhan.
Tapi nih, kekaisaran Romawi ini sempet goyah, tepatnya ketika tahun 1 masehi, muncul Nabi Isa dengan ajaran ketauhid-annya. Selain itu, Nabi Isa juga membawa ajaran kasih sayang dan tidak berperang. Bertentangan sekali dengan ajaran Romawi yang memiliki banyak dewa dan melakukan ekspansi daerah dengan menebar perang. Sehingga, ajaran ketauhid-an ini sempat dimusuhi oleh Romawi. Tapi nyatanya, ajaran tauhid ini malah berkembang dengan pesat di Eropa, masyarakat Eropa lebih bisa menerima ajaran ini. Hingga akhirnya, agama nasrani ini menjadi agama negara, jadi kekuasaan tertinggi berada di penguasa agama, yaitu Paus.
Ini pula yang akhirnya mengakibatkan kemunduran bangsa Eropa saat itu, yang dinamakan abad kegelapan. Gereja menjadi pusat, masyarakat menjadi takut akan kekuasaan gereja, sehingga bangsa Eropa yang dulu sempat jaya pada masa kekuasaan Yunani dan Romawi awal jadi terkekang kebebasannya akibat ketakutan akan berbuat salah. Inilah pula yang menyebabkan adanya penyimpangan-penyimpangan pada gereja-gereja itu sendiri. (catatan : pada masa abad kegelapan ini, islam sedang mengalami kejayaannya. pengetahuan dan teknologi berkembang pesat di peradaban islam. munculnya para ilmuwan islam dengan berbagai penemuan hebatnya).
Akhirnya, setelah adanya Perang Salib pada abad 10 M – 11 M, geliat perdagangan mulai muncul di Eropa. Hal ini pulalah yang membuat munculnya  masyarakat borjuis. Yaitu masyarakat yang mulai mapan, mulai berpikiran maju, baik itu secara ekonomi dan kedudukan pula. Masyarakat borjuis ini pulalah yang nantinya akan menemukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di gereja (beginilah akibat kalau sebuah kekuasaan itu berjalan terlalu lama, memerintah terlalu lama. sebuah egoisme akan kekuasaan yang tinggi menyebabkan penyimpangan yang awalnya rapi tak terlihat). Ada sekitar 13 ajaran yang menyimpang dari ajaran Romawi sebelumnya.
Setelah itu berkembang pula paham rasionalisme, yang menyebabkan munculnya gerakanRenaissance, muncul pada abad 15 M – 16 M. Gerakan ini ialah gerakan kebangkitan kembali kejayaan Eropa yang sempat terpuruk selama hampir 200 tahun. Pendukung utamanya jelas masyarakat kaum borjuis, yang pemikirannya telah modern. Masyarakat Eropa ingin bangkit dari keterpurukannya pada masa kekuasaan gereja dan ingin menghidupkan kembali peradaban Yunani dan Romawi yang telah membesarkan nama mereka. Renaissance ini sebuah tonggak bagi kemajuan peradaban Eropa saat itu yang sampai saat ini masih tetap berjaya.
Renaissance Eropa ini berbuntut banyak. Mulai dari adanya reformasi gereja, yaitu ditemukannya penyimpangan di gereja yang membuat nama gereja jatuh pada tahun sekitar 1517 M. Lalu muncul juga sebuah sistem ekonomi Merkantilisme, yaitu sistem ekonomi negara dimana pemerintah juga berperan langsung dalam perekonomian tersebut. Tujuannya agar negara tersebut mampu mengalirkan atau mengumpulkan kekayaan yang saat itu dinilai dengan bentuk logam mulia sebanyak-banyaknya dari negara lain.
Oh ya, Romawi, terpecah menjadi 2. Yaitu Romawi Timur dan Romawi Barat. Romawi Barat, runtuh pada tahun 476 M, ditandai dengan jatuhnya Konstantinopel di tangan Bangsa Ottoman. Konstantinopel ini merupakan jalur utama perdagangan internasional. Dengan jatuhnya Konstantinopel ini mengakibatkan jalur perdagangan dunia terputus, antara dunia timur dan dunia barat. (ini menjadi faktor adanya penjelajahan oleh bangsa Eropa pula, untuk mencari jalur perdagangan yang baru).
Sedangkan Romawi timur, menjadi sebuah negara gereja yang dipimpin oleh Paus (saat ini negara Vatikan). Jadi Romawi masih tetap ada, tapi tidak pernah besar dan berkembang lagi.
Lalu, apa yang terjadi dengan wilayah Eropa lainnya? Di wilayah Eropa lainnya perlahan mulai muncul negara-negara kecil. Mulai dari Inggris, Portugis, Spanyol, Italia, dan lainnya. Negara-negara ini, yang pada awalnya menganut sistem ekonomi merkantilisme (kebalikan dari liberalisme, yang menganut kebebasan), mereka bersaing untuk menunjukkan kehebatan dan kekuasaan antar negara.
Lalu muncul pula penjelajahan samudra, ini muncul akibat teori Copernicus yang mengatakan bahwa bumi itu bulat. Sebelumnya, masyarakat Eropa meyakini bahwa bumi itu datar (seperti peta mungkin). Yang memprakarsai adalah masyarakat Spanyol dan Portugis. Selain karena faktor Konstantinopel, bangsa Eropa juga termotivasi oleh semboyan 3G (gold,gospel,glory). Ada pula Reconquesta, yaitu sentimen nasional Spanyol dan Portugis untuk menemukan dan menaklukkan pusat-pusat kekuasaan islam di dunia. Masih ingat kan, saat abad pertengahan, islam mengalami masa kejayaan. Masih ingat pula kan dengan Cordoba, salah pusat kejayaan islam pada masa itu yang terletak di Spanyol. Awalnya masyarakat Eropa masih bisa menerima islam karena adanya toleransi beragama oleh penguasa islam terdahulu, tapi pada akhirnya, penguasa islam toh juga melakukan ekspansi daerah dengan menggunakan kekerasan, yang akhirnya malah menebarkan kebencian pada masyarakat Eropa masa itu.
Kembali ke Spanyol dan Portugis, kedua negara ini ini melakukan  sebuah perjanjian, yang sepakat untuk melakukan pelayaran samudra melalui dua arah yang berbeda. Kedua negara ini berlayar satu ke timur dan satu ke barat. Spanyol melakukan penjelajahan samudra melalui jalur barat, sedangkan Portugis melalui jalur timur. Perjanjian ini disahkan oleh Paus pada masa itu. Masih ingat dengan Columbus yang menemukan benua Amerika? Yang menyangka bahwa ia berada di India?
Pada akhirnya nanti, kedua negara ini bertemu di Indonesia. Tahun 1512 M, Alfonso de Alberqueque, orang Portugis, mencapai Malaka.  Sedang Spanyol sampai di Tidore tahun 1521 M. Sempat terjadi perselisihan antar kedua negara ini untuk memperebutkan Indonesia. Karena berdasar perjanjian di awal, bahwa bila kedua negara ini sampai pada sebuah negara, maka ia berhak untuk menguasai negara tersebut. Tapi berkat adanya perjanjian Saragosa yang dilaksanakan tahu 1529 M, Spanyol akhirnya mundur dari nusantara, karena jelas Portugis dulu yang sampai di Indonesia. Mereka tidak menyangka, bahwa penjelajahan samudra mereka akan sampai pada titik yang sama. Spanyol kembali ke negara asalnya dengan melalui jalur timur (jadi bisa dibilang Spanyol ini telah melakukan penjelajahan dunia secara utuh).
Sekiaaaaannnn, untuk bagaimana imperialisme Eropa ini muncul sampai sekian duluuuu. Besok (insya Allah) bakal disambung sama yang imperialisme di Indonesia. Yang gimana Belanda datang, masa pemerintahan VOC, runtuhnya kejayaan kerajaan islam di nusantara, sampai masa pemerintahan Daendles, Inggris (yang diwakilkan Raffles), lalu Van Den Bosch. Apa saja kebijakan politik mereka, dampaknya pada masyarakat Indonesia.  Juga plus, sikap masyarakat Indonesia menghadapi bangsa asing tersebut, termasuk dampak psikologis yang berusaha ditanamkan para penjajah ke masyarakat Indonesia yang bahkan bisa kita rasakan hingga kini. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

menurutmu ?

Followers